INFO62.NEWS,Kotamobagu – Sekretaris Komisi III DPRD Kotamobagu, Refly Setiawan Mamonto (RSM), mengecam keras dugaan malpraktik yang terjadi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kasih Fatimah.
Dugaan kelalaian medis tersebut diduga menyebabkan seorang ibu Bhayangkari Polres Kotamobagu meninggal dunia usai menjalani operasi caesar.
Dalam pernyataannya, Refly Setiawan Mamonto menegaskan bahwa insiden tragis ini harus diusut secara tuntas demi keadilan bagi keluarga korban serta memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Saya sangat prihatin dan mengecam keras dugaan malpraktik ini. Nyawa seorang pasien seharusnya menjadi prioritas utama tenaga medis, bukan malah menjadi korban akibat kelalaian. Kami akan mendorong penyelidikan lebih lanjut serta meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit,” tegas RSM, aleg dari Fraksi PKB.
Dorongan Penyelidikan Transparan
RSM juga meminta Dinas Kesehatan dan pihak terkait untuk mengusut kasus ini secara transparan dan profesional. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap standar pelayanan medis di Kotamobagu agar masyarakat merasa aman dan percaya terhadap fasilitas kesehatan.
“Kami tidak ingin kasus seperti ini terjadi lagi. Masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman. Oleh karena itu, pengawasan serta evaluasi terhadap rumah sakit dan tenaga medis harus diperketat,” tambahnya.
Sorotan Publik dan Tuntutan Keadilan
Kasus ini menjadi perhatian luas, terutama di kalangan anggota kepolisian dan masyarakat Kotamobagu yang menuntut kejelasan serta tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.
Sementara itu, pihak keluarga korban berharap adanya keadilan atas insiden yang merenggut nyawa ibu Bhayangkari tersebut.
Mereka meminta pihak berwenang untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengungkap penyebab pasti kematian korban dan menindak tegas jika terbukti ada kelalaian medis.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan kualitas layanan kesehatan serta penegakan aturan medis yang lebih ketat guna mencegah tragedi serupa di masa mendatang.