Info62.news_Dalam debat publik calon Wali Kota Kotamobagu yang baru-baru ini digelar, pasangan calon nomor urut 1, Medy Makalalag-Syarif J Mokodongan, serta pasangan calon nomor urut 3, Nayodo Koerniawan-Sritanti Angkara, gagal memberikan perhatian pada isu lapangan pekerjaan untuk generasi milenial dan Gen Z. Isu ini, yang menjadi sorotan utama di kalangan pemilih muda, tampaknya terabaikan dalam penyampaian visi dan misi kedua paslon.
Sebagai generasi yang tengah berjuang di tengah ketatnya kompetisi dunia kerja dan pesatnya perkembangan teknologi, milenial dan Gen Z menantikan solusi konkret dari para calon pemimpin kota. Namun, dalam sesi debat yang berlangsung dinamis, hanya satu paslon nomor urut 2,dr.Weny Gaib – Rendy V Mangkat yang menyinggung lapangan pekerjaan bagi Milenial dan Gen Z.paslon yang secara spesifik membahas program-program untuk meningkatkan peluang kerja bagi segmen usia muda ini, banyak diminati di Kotamobagu.
Dalam debat tadi malam, The Winner banyak diminati kaum muda milenial dan Gen Z. Pemaparan visi misi serta programnya disambut positif kaula muda yang diera modern sekarang ini, penuh dengan tantangan serta persaingan dalam memperoleh lapangan pekerjaan yang dimana,banyak dari mereka membutuhkan sentuhan dan perhatian pemerintah untuk bisa menyalurkan bakat serta potensi yang mereka miliki.
Sementara itu, para pengamat politik dan masyarakat menilai bahwa ketidak hadiran pembahasan mengenai isu ketenagakerjaan bagi kaum muda adalah sebuah kekurangan yang signifikan. Generasi milenial dan Gen Z, yang merupakan bagian besar dari pemilih potensial, memiliki harapan agar program peningkatan keterampilan, inovasi, dan dukungan bagi wirausaha muda dapat dijadikan prioritas oleh calon pemimpin Kotamobagu.
Menurut salah satu pengamat, bahwa debat tadi malam pasangan The Winner memberikan 1 keunggulan yang dimana program mereka menyentuh langsung kaum muda Milenial dan Gen Z di Kotamobagu.
Meski demikian, kedua paslon tetap fokus pada isu-isu lain seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, namun diharapkan ke depannya mereka lebih mempertimbangkan isu ketenagakerjaan bagi kaum muda, agar dapat meraih simpati dari pemilih muda yang cenderung menginginkan perubahan nyata di bidang tersebut. **