INFO62.NEWS – Indonesia telah mencapai tonggak sejarah yang signifikan dalam kemajuan teknologinya dengan diluncurkannya satelit Satria 1 yang baru.
Satelit ini mampu memberikan akses internet kepada 150.000 titik di seluruh kepulauan Indonesia dengan kecepatan internet mencapai 1 Mbps.
Dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Tanah Air, satelit ini membawa harapan akan konektivitas yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat.
Marc Henri Serre, Executive Vice President Thales Alenia Space, menjelaskan bahwa satelit ini secara khusus dirancang untuk mengatasi kesenjangan digital di dalam negeri.
Setelah berhasil diorbitkan, Satria 1 menawarkan throughput sebesar 150 Gbps. Teknologi ini akan membawa internet berkecepatan tinggi ke ribuan pulau di Indonesia dan menyediakan konektivitas di ribuan zona yang meliputi sekolah, rumah sakit, dan fasilitas pemerintah.
“Saya senang melihat Satria berhasil diluncurkan. Misi ini akan menerapkan internet throughput sangat tinggi di seluruh Indonesia dan membantu mengembangkan infrastruktur digital bangsa,” ujar Serre seperti yang dilansir melalui situs resmi Thales Alenia Space pada Senin (19/6/2023).
Satria merupakan satelit komunikasi very high throughput satellite (VHTS) pertama di Indonesia dan menjadi yang terkuat di wilayah Asia Tenggara.
Satelit ini memiliki bobot 4,6 ton dan telah diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX pada Senin (19/6/2023) pagi sekitar pukul 05.31 WIB.
Satelit ini akan beroperasi pada frekuensi Ka Band dan diposisikan di orbit 146 derajat BT dengan umur yang dirancang selama 15 tahun.
Peluncuran Satria 1 menandai kemajuan yang signifikan dalam lanskap digital Indonesia. Kemampuan internet berkecepatan tinggi dari satelit ini akan memberdayakan masyarakat di seluruh negeri, memperluas akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan pelayanan pemerintah.
Kesenjangan digital, yang sebelumnya menghambat kemajuan dan membatasi peluang di daerah-daerah terpencil, akan semakin berkurang seiring dengan konektivitas yang mencapai wilayah-wilayah terpencil tersebut.
Cakupan satelit ini mencakup 150.000 titik, yang menunjukkan skala ambisius dari proyek ini. Dengan menyediakan akses internet ke ribuan pulau, Satria 1 akan mengubah cara bisnis beroperasi dan individu terhubung dengan dunia.
Pendidikan akan menjadi lebih terjangkau karena sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat memanfaatkan sumber daya online dan mengikuti program belajar jarak jauh.
Institusi kesehatan juga akan dapat memanfaatkan layanan telemedicine, memungkinkan pasien di lokasi terpencil menerima nasihat medis dari ahli. Selain itu, fasilitas pemerintah akan dapat meningkatkan efisiensi mereka dan menyediakan layanan penting kepada warga di seluruh negeri.***
Sumber : PMJ News